Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Health and Medical Journal

Tatalaksana Radioterapi pada Kekambuhan Lokal Kanker Ovarium Clear Cell Rhandyka Rafli
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.909 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.240

Abstract

Latar belakang: Kanker ovarium clear cell merupakan subtype jarang ditemukan. Kanker ovarium tidak memiliki gejala pada stadium awal sehingga lebih sering ditemukan pada stadium lanjut. Tatalaksana standar adalah dengan operasi sitoreduksi dilanjutkan dengan kemoterapi adjuvant Carboplatinum dan paclitaxel. Daya tahan dari sel punca kanker dan sifat kanker ovarium clear cell yang cenderung resisten berperan dalam kekambuhan lokal.  Radioterapi dapat berperan secara paliatif untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Radioterapi dapat diberikan dengan niat kuratif jika relaps terjadi secara lokal, peningkatan dosis dengan brakhiterapi dapat dipertimbangkan sebagai terapi lokal pada residu tumor terbatas. Laporan kasus: Seorang wanita berusia 34 tahun menjalani proses sectio caesarea pada kehamilan pertama aterm. Dalam durante operasi ditemukan massa berbenjol pada ovarium, sehingga diputuskan untuk dilakukan Histerek-Salphingo Oovorektomi Bilateral (HTSOB). Pemeriksaan histopatologi didapatkan jenis tumor adalah kanker ovarium clear cell. Kesimpulan: Radioterapi berperan secara palliative mengurangi gejala perdarahan, nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Pada kanker ovarium clear cells radioterapi diberikan dengan tujuan kuratif dengan target lokal dan dapat diperttimbangkan pada kasus tertentu pemberian brakhiterapi  untuk peningkatan dosis.
Profil Dan Kesintasan Penderita Kanker Kolorektal Di RSUP Dr. M. Djamil Padang Nurul Septi Arbi Astuti; Rhandyka Rafli; Laura Zeffira
Health and Medical Journal Vol 1, No 1 (2019): HEME January 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.785 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i1.218

Abstract

Latar Belakang: Kanker kolorektal menempati posisi keempat dengan 694.000 kematian. Terdapat 5,7% penderita kanker kolorektal dari semua jenias kanker di Indonesia. Angka kejadian penderita kanker kolorektal masih cukup tinggi serta masih sangat terbatasnya data profil dan kesintasan di Sumatera Barat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan kesintasan penderita kanker kolorektal di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: penelitian dengan menggunakan desain deskriptif melalui pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini diambil dari data rekam medis seluruh pasien kanker kolorektal yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling”. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok usia tertinggi adalah kelompok usia 46-55 tahun 38,1%, jenis kelamin terbanyak laki laki 81%, keluhan utama dengan konstipasi 33,3%, stadium B dengan jumlah 47,6%, operasi penatalaksanaan terbanyak dengan 61,9%, dan kesintasan selama 2 tahun sebanyak 54,5%. Kesimpulan: Kelompok usia terbanyak didapatkan pada usia 46-55 tahun. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak didapatkan dibandingkan perempuan. Keluhan utama yang paling sering muncul adalah konstipasi. Stadium terbanyak pada penelitian ini adalah stadium B2.
GAMBARAN DIAGNOSTIC DELAY DAN TREATMENT DELAY PASIEN KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG Cindy Fatricia Therescova; Annisa Lidra Maribeth; Rhandyka Rafli
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1174

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara disebabkan oleh diagnostic delay dan treatment delay. Diagnostic delay dan treatment delay dikaitkan dengan ukuran tumor yang lebih besar, peningkatan stadium, keterlibatan kelenjar getah bening serta metastasis organ. Namun, belum adanya data mengenai gambaran rentang waktu diagnostic delay dan treatment delay pasien kanker payudara di provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran karakteristik dan rata-rata rentang waktu diagnostic delay, surgery delay, chemotherapy delay dan radiotherapy delay pasien kanker payudara di Kota Padang.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dari bulan November 2021 sampai Juni 2022. Jumlah sampel sebanyak 83 responden secara consecutive sampling di Rumah Sakit UNAND dan Ropanasuri. Analisis data berskala numerik disajikan dalam bentuk  median, nilai minimal dan maksimal. Hasil: Hasil penelitian yaitu 81 (97,6%) responden berjenis kelamin perempuan dan 2 (2,4%) laki-laki. Kelompok usia terbanyak pada kelompok lansia (46-65 tahun)  yaitu 54 (65,1%) responden dan stadium terbanyak pada stadium III B yaitu 51 (61,4%) responden. Jenis histopatologi terbanyak adalah invasive carcinoma mammae of no special type yaitu 59 (71,1%) responden dengan modalitas terapi terbanyak pada singel modaliy yaitu 36 (43,4%) responden. Hasil analisis diagnostic delay didapatkan median 7 bulan dengan nilai minimal 1 dan maksimum 193 (IK 95% : 9,78-20,66). Surgery delay didapatkan median 4 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 201 (IK 95%: 4,23-25,81). Chemotherapy delay didapatkan median 23,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 617  (IK 95% : 27,90-145,10). Radiotherapy delay didapatkan median 57,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 1422 (IK 95% : 78,75-239,53). Kesimpulan: Rata-rata rentang waktu yang variasi dengan rentang waktu terpanjang terdapat pada diagnostic delay, yaitu dari 1 bulan sampai 193 bulan, dan terpendek pada surgery delay yaitu 1 sampai 201 hari . Nilai median dari diagnostic, surgery, chemotherapy dan radiotherapy delay adalah 7 bulan, 4 hari, 23,50 hari, 57,50 hari.